Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito mengatakan akan menunggu hasil investigasi dari otoritas di Norwegia mengenai penyebab kematian 29 lansia usai menerima suntikan vaksin Pfizer. Sebab, sejauh ini belum diketahui apakah mereka meninggal disebabkan efek samping dari vaksin COVID-19 buatan Pfizer.
Hal itu penting untuk dijadikan pertimbangan karena sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020, Pfizer masuk ke dalam daftar vaksin yang hendak dibeli oleh pemerintah.
"Untuk kami, tentu kami tetap terbuka (terhadap vaksin buatan Pfizer). Nanti bila sudah mendekati (untuk masuk ke Indonesia), tentu akan kami tanyakan juga dengan data-data tersebut karena mereka kan sedang melakukan kajian terkait kausalitasnya tersebut," ungkap Penny ketika menjawab pertanyaan IDN Times di forum diskusi virtual bertajuk "Vaksin COVID-19 Benarkah Aman dan Halal?" yang digelar oleh Gatra pada Rabu (20/1/2021).
Sebagai pihak yang berada di garda terdepan dalam urusan pemberian izin edar vaksin, BPOM mengaku tak ingin terburu-buru mengambil kesimpulan mengenai kematian lansia di Norwegia. Harus ada investigasi yang didukung data saintifik yang menyatakan kematian itu disebabkan vaksin Pfizer.
"Jadi, kalau belum ada data saintifik bahwa unsur kausalitasnya ya belum bisa kita menyimpulkan itu karena vaksin Pfizer," ujarnya lagi.
Vaksin apa saja yang rencananya digunakan oleh pemerintah untuk mengatasi pandemik COVID-19?