Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times - Bagi partisipan yang ingin maju Pilkada maupun Pileg, rekam jejak partisipan menjadi hal penting yang dinilai partai politik. Karena hal itulah yang nantinya menjadi penentu, apakah partisipan tersebut memiliki elektabilitas yang baik atau tidak. Termasuk, partisipan perempuan yang juga ingin sama-sama berjuang dalam kursi Pilkada maupun Pileg.

Direktur Eksekutif Puskapol FISIP UI Aditya Perdana mengatakan, pada akhirnya parpol akan mengedepankan kader partainya yang memiliki pengalaman, untuk dicalonkan dalam Pilkada atau Pileg.

“Entah itu di petahana atau DPR, partai politik ketika mencalonan kadernya lebih mengutamakan yang memiliki pengalaman, entah itu yang di petahana maupun DPR,” ujar Aditya di Media Center KPU RI, Jakarta, Rabu (1/8). 

Apa saja penyebab partisipasi perempuan di dunia politik dan posisi sentral lainnya masih rendah?

1.Elektabilitas menjadi hal utama

Aditya mengatakan banyak partai politik yang memilih kadernya dari berbagai kalangan, tidak terkecuali public figure. Faktor popular menjadi alasan parpol memilih calon kadernya tersebut, namun elektabilitas tetap menjadi acuan bagi parpol tersebut.

“Jejak rekam nampaknya jadi perhatian dari elite partai untuk mencalonkan kadernya. Sehingga nanti akan ketahuan, maka yang bisa bekerja secara efektif. Hal ini bisa dilihat saat masa kampanye berlangsung,” tutur Aditya. 

2.Masih ada perspektif perempuan: belum waktunya memimpin

Editorial Team

Tonton lebih seru di