LINE merupakan salah satu brand messanger terbesar di Indonesia. Menurut Revie Sylviana selaku Business Development Director dari LINE Indonesia, persaingan menjadi messaging apps di Indonesia tidak mudah.
“LINE masuk di Indonesia 2011, ada banyak messaging apps yang mencoba masuk ke Indonesia,” kata Revie. Selain itu menurut Revie, LINE Indonesia memiliki core users yang memang Millennials dan juga Gen Z. “80% of our users is bellow 30,” Kata Revie.
Banyak cara yang dilakukan oleh LINE Indonesia agar dapat dekat dengan Millennials, termasuk dengan melihat tren yang dengan cepat berubah. “Kita tidak cuma menyasar mereka, tapi kita digunakan oleh mereka. Kami melihat trend nya, dulu orang nyari berita itu di web, aplikasi, dan account, sehingga di LINE mengintegrasikan agar pengguna dapat menikmati dan mengakses konten hanya dalam satu aplikasi,” kata Revie menjelaskan.
Namun dalam membagikan konten dan tren, LINE Indonesia tidak mau sembarangan. Dengan fitur LINE Today, LINE Indonesia membagikan konten-konten yang disesuaikan dengan minat Millennials dan Gen Z. “Di LINE Today kami memverifikasi berita yang kami terima dari mitra,” kata Revie. Hal itu dilakukan untuk menghidari LINE Today membagikan konten-konten hoax.
Banyak cara yang sudah dilakukan LINE Indonesia untuk dapat dekat dengan Millennials, salah satunya lewat iklan yang sangat viral yang sempat dibuat oleh LINE Indonesia. Line Indonesia kala itu melihat tren dan menyadari bahwa Millennials dan Gen Z menantikan film AADC 2, maka LINE menghadirkan iklan yang dekat dan dinantikan oleh Millennials, yakni iklan AADC 2 yang diakui Revie menjadi salah satu titik yang membuat LINE bisa memenangkan hati Millennials dan berdampak hingga saat ini.
Selain itu masih ada hal-hal lain yang menurut Revie membuat LINE menjadi populer. “Sticker makes LINE very populer,” kata Revie. “Karena anak muda ingin sesuatu yang lebih ekspresif. Text is too boring for them,” katanya menjelaskan.
Menurut Revie, LINE sangat mengikuti tren yang berkembang dan selalu secepat mungkin membuat sticker dari tren yang berkembang. “Di Indonesia, tahun 2017 ada 12,9 miliar sticker terkirim.” Kata Revie membagikan data.
Tidak hanya tren untuk chatting dengan menggunakan sticker, tren yang berkembang dan menjadi minat dari brands salah satunya tren untuk chatting dengan bot, atau teman virtual. “Tren chatting dengan bot dan memudahkan perusahaan melakukan marketing dan dapat dekat dengan anak muda,” kata Revie.
Hal paling baru yang dilakukan LINE untuk menjaga kedekatannya dengan anak muda adalah menghadirkan LINE Concert. “LINE selalu update cara untuk dapat terus dekat dengan Millennials. Salah satu cara terbaru yaitu LINE Concert,” kata Revie. “Sesuai dengan misi kita, crossing the distance, bukan hanya users dengan users, namun juga users dengan brands dan dengan musisi,” katanya lagi.
Menurut Revie cara ini dilakukan untuk membuat brand LINE tetap relevan dengan anak muda, “Tough banget kompetisinya,” kata Revie berbicara mengenai kompetisi menjadi messaging apps di Indonesia. “Cara iklan sudah tidak lagi tepat, dengan konser kami memperkenalkan fitur-fitur kita,” katanya.