Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mantan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa ketika menerima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden Prabowo Subianto. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Mantan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa ketika menerima Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden Prabowo Subianto. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Hasan Wirajuda, Marty Natalegawa, dan Retno Marsudi mendapat Bintang Mahaputera Adipurna karena jasa luar biasa dalam diplomasi internasional.

  • Dino Djalal diberi Bintang Mahaputera karena perannya sebagai promotor diaspora Indonesia.

  • Ada 141 penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera, termasuk tokoh-tokoh senior dan almarhum.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/8/2025) menganugerahkan tanda kehormatan kepada 141 tokoh di Istana Kepresidenan. Tiga di antaranya merupakan eks Menteri Luar Negeri. Mereka adalah Noer Hasan Wirajuda, Marty Natalegawa, dan Retno Marsudi.

Ketiganya mendapat anugerah Bintang Mahaputera yakni tanda kehormatan tertinggi kedua yang diberikan pemerintah, setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia.

Bintang Mahaputera terdiri atas lima kelas, yakni Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, Bintang Mahaputera Pratama, dan Bintang Mahaputera Nararya.

Ketiga eks Menlu mendapat anugerah Bintang Mahaputera Adipurna. Tanda kehormatan bagi Retno diterima oleh sang suami dan anak lantaran menlu perempuan pertama di Indonesia itu sedang menjalankan tugas sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB mengenai air di Stockholm, Swedia.

Selain tiga eks Menlu, ada pula satu eks Wakil Menteri Luar Negeri yang menerima penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana, yakni Dino Pati Djalal.

Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipurna diberikan presiden dalam bentuk selempang, sedangkan Bintang Mahaputera Adipradana dalam bentuk kalung.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri aktif Sugiono juga diberikan selempang Bintang Mahaputera. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu mendapatkan tanda kehormatan yang sama dengan empat diplomat senior lainnya meski belum setahun mengisi kursi Pejambon I. Pemberian tanda kehormatan Bintang Mahaputera berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 74/TK/tahun 2025.

Apa dasar Prabowo memberikan tanda kehormatan kepada empat diplomat senior tersebut?

1. Hasan Wirajuda mendapat Bintang Mahaputra Adipurna karena jadi inisiator Bali Democracy Forum

Mantan Menteri Luar Negeri, Noer Hasan Wirajuda ketika menerima Bintang Mahaputera Adipurna dariPresiden Prabowo Subianto. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Hasan Wirajuda menjabat Menlu pada periode 2001 hingga 2009. Ia mendapat Bintang Mahaputera Adipurna karena dinilai berjasa luar biasa dalam bidang politik luar negeri melalui diplomasi bebas aktif pembentukan Bali Democracy Forum(BDF), serta penguatan peran Indonesia di ASEAN.

Sementara, Marty mengisi kursi Menlu pada periode 2009 hingga 2014 dan dianugerahkan Bintang Mahaputera Adipurna oleh Prabowo. Marty dianggap berjasa luar biasa dalam bidang diplomasi internasional melalui keberhasilan memimpin ASEAN Chairmanship 2011, diplomasi damai di Myanmar, serta peran aktif Indonesia di dewan keamanan PBB.

Sedangkan, Menlu paling lama dijabat Retno Marsudi. Ia berada di Pejambon I pada periode 2014 hingga 2024. Retno dinilai berjasa luar biasa dalam bidang diplomasi internasional, melalui kepemimpinan diplomasi Indonesia dalam isu Palestina, krisis Myanmar dan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri.

2. Dino Djalal diberi Bintang Mahaputera karena jadi promotor diaspora Indonesia

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Pati Djalal ketika menerima Bintang Mahaputera dari Prabowo. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Sementara, Dino Pati Djalal mengisi kursi Wakil Menteri Luar Negeri pada periode 14 Juli-20 Oktober 2014. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu dinilai berjasa luar biasa dalam bidang diplomasi dan bidang hubungan internasional melalui peran sebagai diplomat, promotor diaspora Indonesia serta pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Melalui akun media sosialnya, Dino mengungkap Prabowo sempat membisikan sesuatu ketika menyematkan bintang tanda jasa di dadanya. Namun, ia enggan membocorkan pesan Prabowo itu ke ruang publik.

"I will honor his whispered words to me," demikian tulis Dino di akun media sosialnya dan dikutip pada Selasa (25/8/2025).

Dino mendedikasikan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adiprana itu bagi mendiang ayahnya, diplomat senior Hashim Djalal. Ia yakin sang ayah tersenyum di surga ketika mengetahui dirinya mendapat tanda jasa dari Prabowo.

3. Daftar penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera

Momen Prabowo Berlutut Berikan Bintang Mahaputera ke Adik Ibu Tien (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dikutip dari situs Sekretaris Negara, terdapat 141 penerima bintang kehormatan. Berikut 88 individu di antara penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera.

1.Abdul Muhaimin Iskandar;
2. Bahlil Lahadalia;
3. Saifullah Yusuf;
4. Andi Amran Sulaiman;
5. Rd. Mohammad Marty Natalegawa;
6. Retno Lestari Priansari Marsudi;
7. Juwono Sudarsono;
8. Noer Hassan Wirajuda;
9. Almarhum Iskandar Muda Baharuddin Lopa;
10. Almarhum Ida Cokorda Pemecutan XI;
11. Almarhum Dading Kalbuadi;
12. Almarhum Solihin Gautama Purwanegara;
13. Almarhum Chalimi Imam Santosa;
14. Purnomo Yusgiantoro;
15. Tarub;
16. Suhartoyo;
17. Herman Bernhard Leopold Mantiri;
18. Dino Pati Djalal;
19. Almarhum Bismar Siregar;
20. Almarhum Sayidiman Suryohadiprojo;
21. Almarhum Mochamad Jasin;
22. Almarhum Hartono Rekso Dharsono;
23. Almarhum Kemal Idris;
24. Burhanuddin Abdullah;
25. Terawan Agus Putranto;
26. Hashim Sujono Djojohadikusumo;
27. Agus Harimurti Yudhoyono;
28. Sugiono;
29. Abdul Mu’ti;
30. Fadli Zon;
31. Andi Syamsuddin Arsyad;
32. Almarhum Suhardi;
33. Siti Hardjanti Wismoyo;
34. Prasetyo Hadi;
35. Teddy Indra Wijaya;
36. Meutya Viada Hafid;
37. Muhammad Yusuf Ateh;
38. Ivan Yustiavandana;
39. Dadan Hindayana;
40. Perry Warjiyo;
41. Miftachul Akhyar;
42. Haedar Nashir;
43. Sigit Puji Santosa;
44. Syamsudin;
45. Johanes Gluba Gebze;
46. Herlina Christine Natalia Hakim;
47. Francisco Xavier Lopes da Cruz;
48. Almarhum Fahmi Idris;
49. Almarhum F.X. Sudjasmin;
50. Almarhum Wiyogo Atmodarminto;
51. Almarhum Mung Parhadimulyo;
52. Almarhum Yusuf Hasyim;
53. Almarhum Maimun Zubair;
54. Almarhum Abdullah Abbas;
55. Almarhum Rais Abin;
56. Almarhum Jose Fernando Osorio Soares;
57. Almarhum Abílio José Osório Soares;
58. Almarhum Arnaldo dos Reis Araújo;
59. Almarhum Soekitman;
60. Zacky Anwar Makarim;
61. Yusuf AR;
62. Maher Al Gadri;
63. Almarhum Muhammad Maksum;
64. Juri Ardiantoro;
65. Sudaryono;
66. Angga Raka Prabowo;
67. Anwar Iskandar;
68. Almarhum Soepriyatno;
69. Angky Retno Yudianti;
70. Widjono Hardjanto;
71. Almarhum Abidin;
72. Abdul Ghofur;
73. Soegeng Sarjadi;
74. Simon Aloysius Mantiri;
75. Abdussamad Sulaiman HB (H. Sulaiman);
76. Abdul Rasyid (Haji Rasyid);
77. Nanik Sudaryati Deyang;
78. Willy Ananias Gara;
79. Amzulian Rifai;
80. Isma Yatun;
81. Lydia Silvanna Djaman;
82. Teddy Sutadi Kardin;
83. Taufiq Ismail;
84. Muhammad Ainun Najib;
85. Almarhum Cornel Simanjuntak;
86. Asep Saifuddin Chalim;
87. Almarhum Benyamin Sueb; dan
88. Almarhumah Titiek Puspa.

Editorial Team