Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) mengirimkan tiga perwiranya ke Arab Saudi untuk mengikuti pendidikan yang merupakan bagian kerja sama antarpemerintah (G2G). Tiga perwira bersama 17 perwira siswa (pasis) mengikuti kursus mengenai penanggulangan ekstrimisme intelektual. Tahun ini, pendidikan kursus itu sudah memasuki angkatan keempat.
Dikutip dari situs resmi TNI AD, Kamis (9/3/2022), pendidikan kursus tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Lembaga Urusan Keagamaan Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Brigadir Jenderal Saad bin Abdullah Al Shamrani, di Lembaga Urusan Keagamaan Kemhan Saudi pada Minggu (6/3/2022).
Ketiga perwira TNI AD yang ikut pendidikan kursus tersebut yakni Kolonel (Inf) Budi Kusworo, Mayor (Inf) Dedy Pungky dan Mayor (Inf) Sulaiman. Selain dari Indonesia, pendidikan kursus itu juga diikuti dua perwira siswa asal Malaysia. Mereka akan belajar selama enam minggu.
Dalam sambutannya, Brigjen Al Shamrani mengucapkan selamat datang dan selamat belajar kepada seluruh peserta. Ia berharap dengan mempelajari langsung ajaran agama Islam dan kultur yang ada di Tanah Arab, khususnya Saudi, maka program kerja sama pendidikan tersebut dapat mempererat ukhuwah islamiyah. Selain itu, juga bisa meningkatkan hubungan kerja sama di antara kedua negara.
"Saya berharap kursus ini dapat menambah khasanah pengetahuan tentang keislaman sehingga nantinya dapat mencetak kader-kader yang dapat menjadi ujung tombak masing-masing negaranya dalam menanggulangi dan mengatasi adanya potensi ancaman terorisme," ungkap Brigjen Al Shamrani.
Apalagi isu mengenai terorisme juga sudah menjadi permasalahan yang global bagi negara-negara di dunia. Lalu, apa komentar perwakilan perwira TNI AD yang dikirim belajar selama enam minggu ke Arab Saudi?