Jakarta, IDN Times - Peristiwa Mei 1998 mungkin sudah tidak asing lagi bagi generasi millennial awal, namun tidak bagi millennial akhir. Kendati, mereka masih bisa memaknai tragedi yang terjadi pada 20 tahun silam itu.
Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) sekaligus saksi tragedi Mei 98 Christianto Wibisono memiliki pesan tersendiri bagi generasi millennial, untuk memaknai peristiwa sejarah Indonesia pada Orde Baru itu.
Tragedi Mei 1998 merupakan kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa yang terjadi pada 13-15 Mei 1998, khususnya di Ibu Kota, namun juga terjadi di beberapa kota lain. Kerusuhan ini diawali dengan krisis moneter di Asia dan dipicu tragedi Trisakti yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti saat demonstrasi 12 Mei 1998. Tragedi ini diakhiri dengan penurunan jabatan Presiden Soeharto.