Jakarta, IDN Times - Perkembangan pesat dunia digital dan teknologi seperti artificial intelligence (AI) telah membuka berbagai peluang di masyarakat. Namun, perkembangan digital dan teknologi juga membawa dampak negatif, seperti maraknya deepfake dan misinformasi. Oleh karena itu, konsep trust atau kepercayaan kini menjadi sesuatu yang patut dipertanyakan dalam dunia digital.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi Presiden Global Collaboration Village dari World Economic Forum, Chieh Huang, menjadikan trust sebagai pondasi untuk operasi platform Global Collaboration Village.
Global Collaboration Village adalah sebuah platform metaverse virtual yang merupakan hasil kolaborasi World Economic Forum dengan Accenture dan Microsoft. Platform ini dibuat untuk memudahkan semua pihak dari penjuru dunia untuk berkolaborasi dalam memecahkan berbagai masalah global melalui realitas virtual.
Global Collaboration Village beroperasi sejak 2023. Dulu, Global Collaboration Village hanya sebuah ide platform inklusif, kini telah berkembang menjadi lapak virtual bagi banyak orang untuk bertukar ide.
Guna memastikan trust dalam dunia digital, di artikel opininya, Chieh Huang menulis, dia dan tim dari Global Collaboration Village telah mengidentifikasikan 3 poin inti. Apa saja poin-poin tersebut? Berikut penjelasannya.