Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Mengenai Papua, Wiku menerangkan bahwa terjadi peningkatan kasus juga di daerah Burung Cendrawasih itu. Dia mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 terjadi cukup signifikan di Papua.
"Kasus aktif di Papua sebesar 35,7 persen pada 27 September 2020, kemudian meningkat menjadi 39,42 persen pada 4 Oktober dan menyentuh angka 40 persen, yakni 43,35 persen pada 11 Oktober," jelas Wiku.
Pada evaluasi dua pekan sebelumnya, lanjut Wiku, Papua juga mengalami peningkatan kasus aktif. Jumlah kasus aktif di Papua meningkat selama empat minggu berturut-turut.
"Jika dilihat dari persentase kesembuhan, Papua juga mengalami perkembangan yang kurang baik. Persen kesembuhan Papua menurun cukup signifikan pada dua pekan terakhir," terangnya.
Pada 27 September 2020, persentase kesembuhan di Papua sebanyak 62,8 persen. Kemudian menurun pada 4 Oktober 2020 menjadi 59,06 persen. Lalu kembali menurun pada 11 Oktober 2020 menjadi 55,21 persen.
Sementara, dari persentase kasus meninggal, Papua sempat mengalami peningkatan angka kematian. Pada 27 September 2020, persentase kematian di Papua sebanyak 1,34 persen. Di pekan selanjutnya yaitu pada 4 Oktober 2020, Papua alami peningkatan kasus kematian menjadi 1,52 persen. Namun, persentase meninggal dapat ditekan, sehingga pada pekan berikutnya menurun kembali menjadi 1,44 persen.
"Peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan ini selain disebabkan terjadinya transmisi lokal, juga disebabkan pelaksanaan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing, dan penanganan di pelayanan kesehatan atau treatment yang kurang," kata Wiku.
Selain itu, Wiku menyebut bahwa banyak warga yang datang ke rumah sakit dalam keadaan sudah dengan gejala berat. Hal itu menyebabkan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh.
"Walau pun Pemerintah Daerah di Papua telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dua minggu yang lalu, kami terus mendorong agar pelaksanaan tracing, testing, dan treatment tetap dilakukan dengan masif dan baik," ujar dia.