Madinah, IDN Times - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi, terkait dampak sistem syarikah atau perusahaan dalam pelayanan ibadah haji 2025.
Ketua Petugas Penyeleggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025, Muchlis Muhammad Hanafi menyebutkan ada sekitar 35 ribu jemaah belum mendapat kartu nusuk. Pihaknya menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi.
"Jadi ditegaskan kita tidak lagi mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana mencari solusi bagi persoalan yang muncul di lapangan ini. Rapat evaluasi ini juga sangat penting, karena saat ini kita sedang berada pada proses transisi dalam tata kelola perhajian di Arab Saudi maupun juga di Indonesia. Sehingga muncul atau sehingga memerlukan penyesuaian-penyesuaian di lapangan," ujar Muchlis di Madinah, Arab Saudi, Rabu (14/5/2025).
"Baik bagi kita pemerintah Indonesia sebagai penyelenggara haji reguler, begitu juga dengan pemerintah Arab Saudi, dengan para syarikat yang menjadi penyedia layanan bagi jemaah haji dari luar negeri," sambung dia.