ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)
Selain ketiga perusahaan tersebut, pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) juga telah sepakat menyediakan 10 juta dosis vaksin ke Indonesia pada tahun ini. Kesepakatan ini terjalin berkat kerja sama PT Indofarma dengan perusahaan teknologi yang berbasis di Abu Dhabi, G42.
Dikutip dari situs resmi G42, g42.ai, perusahaan tersebut berbasis di Abu Dhabi. Group 42 (G42) adalah perusahaan Artificial Intelligence dan Cloud Computing terkemuka yang didedikasikan untuk pengembangan dan implementasi solusi teknologi holistik.
G42 memiliki jaringan kemitraan yang aktif dan luas, menghubungkan organisasi internasional yang melengkapi ekosistem mereka, serta mendukung visinya. Kemitraan G42 berkisar dari perjanjian kerja sama strategis, usaha patungan, hingga investasi langsung oleh G42.
Terkait kerja sama Indonesia dengan G42 ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan mengirimkan satu tim reviewer atau penilai untuk melakukan pemantauan dari dekat, serta pemantauan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin G42 dengan Sinovac.
"Dan ke depan kami akan menjalin kerja sama segitiga antara Indonesia, G42 dan Sinovac yang secara prinsip disepakti," ujar Retno dalam keterangan persnya, Sabtu 22 Agustus 2020.
Kerja sama ini, kata Retno, masih dalam konteks pemantaun uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin. Hasil kerja sama ini dinilai sangat penting bagi pengembangan calon vaksin ke depan.