Hasil penyelidikan, kata Setyo, keempat teroris tewas tersebut terlibat jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jabodetabek pimpinan K dan M. Keduanya merupakan napiter. Selain itu, polisi juga menangkap dua pelaku lain.
"Setelah penangkapan tersebut, petugas melakukan pengejaran lanjut dan menangkap G di Sukabumi dan seorang lagi M di Cikarang," jelasnya.
Setyo memastikan, G dan M juga terlibat jaringan JAD Jabodetabek pimpinan K dan M. Menurut Setyo, kedua napiter tersebut cukup lama mendekam di Lapas Nusakambangan. Namun, Setyo enggan membuka jaringan komunikasi yang digunakan K dan M saat melancarkan aksinya.
"Tak boleh dibuka," kata Setyo.