491 Ha Kekeringan, Ditjen PSP Kementan Turunkan Tim ke Lombok Barat

Jakarta, IDN Times – Kabupaten Lombok Barat mengalami kekeringan seluas 491 hektare (ha) di saat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan total target luas tanam seluas 13.337 ha di bulan Agustus-Oktober 2023 dalam Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino melalui tanam padi 500 ribu ha di seluruh Indonesia.
Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) langsung menurunkan tim monitoring untuk penanganan kekeringan sebagai dampak El Nino. Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil, mengatakan bahwa Kabupaten Lombok Barat menjadi salah satu prioritas sebagai lokasi yang membutuhkan tambahan ketersediaan air.
"Tim dari Direktorat Irigasi Ditjen PSP sudah turun ke lapangan untuk monitoring seberapa besar dampaknya dan langsung dilakukan langkah-langkah mitigasi," ujar Ali Jamil melalui keterangan resminya, Rabu (20/9).
1. Tim Ditjen PSP melakukan tinjauan lapangan untuk memberikan tambahan ketersediaan air
Di Lombok Barat, target tanam pada bulan September-Oktober sebesar 3.000 ha. Target tambah tanam tersebut tentunya memerlukan aspek teknis berupa ketersediaan air, sehingga Tim Ditjen PSP melakukan tinjauan lapangan untuk memberikan tambahan ketersediaan air pada lahan lahan yang mengalami kekeringan.
"Dalam menyuplai sumber air diberikan bantuan fisik berupa 1 sumur dangkal dan 1 sumur dalam. Tentunya dalam menentukan lokasi yang sesuai dengan kriteria teknis, maka diperlukan verifikasi calon penerima calon lokasi," ungkap Ali Jamil.