Jakarta, IDN Times - Sepekan ini ramai beredar capture atau tangkapan layar di media sosial, dugaan sejumlah polisi membuat grup WhatsApp yang seolah-olah sebagai pelajar STM bayaran yang ikut demonstrasi di gedung DPR RI. Di antara grup WhatsApp yang viral bernama Anak STM Kimak Bacot dan G30S STM ALLBASE.
Warganet yang selalu kepo alias penasaran dengan grup tersebut, mencoba menelusuri pemilik nomor-nomor WhatsApp tersebut menggunakan aplikasi Truecaller dan Getcontact. Hasilnya, nomor-nomor tersebut diduga milik anggota kepolisian, karena di nama kontak tersebut ada embel-embel terkait kepolisian seperti nama wilayah kepolisian dan pangkat.
Bukti lain yang menguatkan nomor-nomor tersebut milik anggota Polri, lantaran nomor-nomor tersebut menggunakan operator selular besar seperti Telkomsel. Padahal, pelajar atau mahasiswa umumnya biasa memakai operator IM3 atau Three.
Polri pun buka suara perihal dugaan tersebut pada Rabu (2/10). Namun, polisi sama sekali tidak membahas dan menangkap pihak-pihak yang diduga ada di dalam dua grup WhatsApp tersebut.
Lantas, bagaimana Polri menanggapi dugaan aksi buzzer itu?