Mantan Gubernur Jawa Tengah dan bacapres dari PDIP, Ganjar Pranowo saat menghadiri Kuliah Kebangsaan FISIP UI. (YouTube.com/FISIP Universitas Indonesia)
Dalam kesempatan itu, salah satu mahasiswa bertanya tentang pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyebut Ganjar merupakan petugas partai.
"Jujur saja, saya mengagumi Bapak, merasa kecewa ternyata Bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai," ujar mahasiswa bernama Naufal itu.
Naufal lantas bertanya, jika Ganjar terpilih sebagai Presiden ke-8 RI, apakah masih teguh pada prinsip dan slogannya yang menyebut 'Tuanku Rakyat, Gubernur Hanya Mandat'. Dia juga menyinggung soal julukan boneka Megawati.
"Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai Presiden ke-8, apakah Bapak tetap dengan prinsip 'tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat' dan tidak jadi boneka Megawati?" tanya dia disambut riuh mahasiswa lainnya.
Ganjar mengatakan, saat proses pencapresan pun dirinya harus berhadapan dengan internal PDIP. Dia menuturkan, sempat muncul dukungan agar Ketua DPP PDIP, Puan Maharani maju sebagai bacapres.
"Kalau Anda googling, sebelum saya jadi gubernur, yang mukulin saya siapa? Kamu gak ngikuti pasti, ya? Kamu tahu gak saya digebukin? Sebelum mencalonkan, Ganjar dicalonkan atau tidak. Di partai saya kan namanya tidak hanya Ganjar, ramai," ujar Ganjar.
Ganjar lantas menjelaskan, selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dirinya merangkul berbagai pihak, tidak hanya parpol.
"Jadi kita bisa membedakan ketika sudah berada di jabatan, maka kalau anda research tentang saya, apa yang saya lakukan, adakah kemudian saya berpihak hanya pada partai saya? Mungkin nyaris Anda tidak akan menemukan," sambungnya.