Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-23 at 10.50.17.jpeg
Jemaah haji Indonesia saat hendak menuju Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Minggu (22/6/2025). (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)

Madinah, IDN Times - Jemaah haji reguler 2025 sebanyak 203.149 jemaah yang tergabung dalam 502 kelompok terbang atau kloter. Dikutip dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), jemaah haji perempuan mendominasi yakni 112.838 orang (55,54 persen), sedangkan jemaah laki-laki 90.311 orang (44,46 persen).

Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah, Dodo Murtado, mengatakan penyelenggaraan haji memiliki kompleksitas dan tantangan tinggi dengan profil jemaah haji Indonesia yang beragam dari segi usia, pendidikan, profesi, jenis kelamin dan status kesehatan.

“Setiap tahunnya, penyelenggaraan haji memiliki tantangan sangat tinggi. Terlebih, mayoritas atau 199.769 orang (98,34 persen) belum pernah haji, dan hanya 1,66 persen atau 3.380 orang yang pernah berhaji,” kata Dodo dalam keterangan persnya di Makkah, Rabu (25/6/2025).

1. Jemaah haji tertua 108 tahun dan termuda 17 tahun

Jemaah haji Indonesia saat hendak menuju Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Minggu (22/6/2025). (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)

Dodo menjelaskan, dari segi usia, ada 44.085 jemaah yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas, komposisinya jemaah haji laki-laki 21.176 orang dan 22.909 jemaah perempuan.

Dari rentang usia, Dodo melanjutkan, jemaah haji tertua tahun ini berumur 108 tahun dan jemaah termuda 17 tahun. Mayoritas jemaah haji lansia (50 persen), berada pada rentang usia 65-70 tahun.

“Di rentang usia ini, jumlah jemaah perempuan lebih banyak, yaitu 12.826 orang, dan jemaah laki-laki berjumlah 11.772 orang. Ada selisih jumlah, meski tidak terlalu besar,” ucapnya.

2. Mayoritas berpendidikan SD

Jemaah haji usai salat subuh di Masjid Nabawi, Madinah. (Media Center Haji 2025/Rochmanudin)

Dari segi pendidikan, mayoritas jemaah haji Indonesia yang berangkat pada tahun ini berpendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 56.833 orang, disusul SMA 52.796 orang, lulusan Sarjana Srata 1 sebanyak 50.266 orang, dan berpendidikan hingga SMP 10.126 orang.

“Sisanya berpendidikan diploma, S2, S3, dan lainnya,” ungkap dia.

3. Mayoritas berprofesi ibu rumah tangga

Jemaah haji gelombang pertama saat akan dipulangkan ke Tanah Air. (Media Center Haji 2025)

Dari segi profesi, Dodo menyampaikan, jemaah haji Indonesia tahun ini terdiri dari beragam profesi, mulai dari pegawai swasta, PNS, petani, pedagang, pegawai BUMN, pensiunan, hingga yang masih berstatus pelajar.

“Namun, mayoritas jemaah berstatus ibu rumah tangga yaitu 54.927 orang, disusul pegawai swasta (44.421) orang, PNS (39.580) orang, Petani (23.792) orang dan profesi sebagai pedagang (19.042) orang,” katanya.

4. Jemaah disabilitas 472 orang

Seorang petugas sedang mendampingi lansia di Terminal

Tahun ini, Dodo melanjutkan, jemaah haji penyandang disabilitas berjumlah 472 orang, dengan kategori disabilitas kaki 303 orang (64.19 persen), tangan 102 orang (21.61 persen) dan disabilitas kaki, tangan 67 orang (14.19 persen).

5. Lansia terbanyak rentang usia 65-70

Kadaker Madinah saat menyambut kedatangan Ling Abdurrahman.

Sementara, jumlah jemaah kategori lanjut usia pada tahun ini berjumlah 44.163, terbanyak pada rentang usia 65 -70 tahun berjumlah 24.598 orang (56 persen), usia 50-60 tahun 14.277 orang (32 persen), menyusul usia 81-90 (4.963) jemaah dan usia di atas 90 tahun (297) jemaah.

"Secara umum, jemaah lansia ini masuk kategori jemaah dengan risiko tinggi atau risti. Gambaran dari profil jemaah ini menuntut kerja keras petugas haji dalam upaya memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji,” kata Dodo.

Editorial Team