Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Orangtua Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage memperlihatkan foto mendiang di rumahnya, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (27/7/2023). (IDN Times/Tri Purnawati).

Jakarta, IDN Times - Kasus kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yang tewas ditembak seniornya di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, memasuki babak baru. Penembakan ini bermula saat tersangka IM mengeluarkan dan menodongkan senjata api bermaksud memberitahu korban.

Nahas, senjata api tersebut meletus dan mengenai leher korban di bagian bawah telinga sebelah kanan, hingga menembus ke tungkuk belakang sebelah kiri. Akibatnya, Bripda Ignatius meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Berikut lima fakta kematian Bripda Ignatius di tangan seniornya.

1. Bripda Ignatius tewas diduga akibat senjata api rakitan dan pelaku konsumsi minuman beralkohol

Jenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage. (instagram.com/kamidayakkalbar)

Kapolres Bogor AKBP, Rio Wahyu Anggoro, menjelaskan penembakan bermula saat tersangka IMS berkumpul bersama saksi AN dan AY di kamar milik AN di Rusun Polri pada Sabtu, 22 Juli 2023, pukul 20.40 WIB.

Ketika sedang berkumpul, Rio menyebut ketiganya turut mengonsumsi minuman beralkohol, lalu tersangka IM sempat menunjukkan senjata api yang dia bawa dalam keadaan magasin tidak terpasang, kemudian memasukannya kembali ke dalam tas.

Berdasarkan data CCTV, Rio menyebut, korban Bripda Ignatius terekam memasuki kamar saksi AN pada Minggu, 23 Juli 2023, pukul 01.39 WIB.

Ketika korban tiba, berdasarkan keterangan saksi AN dan AY, tersangka IM kembali mengeluarkan dan menunjukkan senjata api yang sama seperti sebelumnya.

"Saat tersangka menunjukkan senjata api kepada korban, tiba-tiba senjata api tersebut meletus dan mengenai leher korban IDF pada bagian bawah telinga sebelah kanan menembus ke tungkuk belakang sebelah kiri," jelasnya.

2. Penembakan diduga akibat kelalaian pelaku

Editorial Team

Tonton lebih seru di