Ilustrasi Pajak Karbon (IDN Times/Aditya Pratama)
Arfan menyebut cara efektif yang ketiga untuk gagal dalam melawan perubahan iklim adalah berpikir bahwa perubahan iklim tidak mempunyai dampak atau impact terhadap konflik yang ada di masyarakat. Padahal, menurut Arfan, masyarakat adat adalah garda terdepan dalam perubahan iklim dan mereka adalah pihak yang pertama yang akan terdampak ketika terjadi perubahan iklim.
Arfan juga menyebut saat ini masih kerap terjadi perampasan wilayah-wilayah adat untuk kepentingan tertentu.
“Kita bisa lihat konflik-konflik yang terjadi di area-area tersebut itu berdampak terhadap manusianya. Biasanya mereka sulit untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim,” katanya.
Ia menambahkan bahwa perubahan iklim bahkan dapat menyebabkan konflik-konflik baru untuk mereka. Oleh karenanya, kita sebagai manusia harus memikirkan bagaimana caranya untuk dapat menjalan program-program yang ada tanpa mengambil hak-hak daripada masyarakat.
Arfan mengatakan salah satu cara yang paling efektif dan terbukti efektif untuk masalah ini adalah usaha perhutanan sosial.
“Data tahun 2020, ada survei ke KUPS, kelompok usaha perhutanan sosial, dari 103 yang disurvei, 85 persen lebih mengatakan bahwa usaha perhutanan sosial membantu mengatasi konflik dan bahkan menghilangkan konflik sama sekali,” jelasnya.