Jakarta, IDN Times - Makna jihad kerap disalahpahami berjuang hanya di medan perang, bahkan menggunakan kekerasan atau bom bunuh diri. Fenomena tersebut menyusul serangkaian aksi teror yang menggunakan embel-embel agama Islam yang dibalut teriakan takbir. Sehingga, makna jihad menjadi tabu dan seolah tidak bisa disampaikan di ruang publik.
Padahal, kata jihad berasal dari bahasa Arab, yang artinya usaha atau mengeluarkan segala kekuatan dengan sungguh-sungguh. Sedangkan, Ibnu Taimiyah mengartikan jihad sebagai usaha untuk menghasilkan sesuatu yang diridai Allah SWT. Karenanya, makna jihad tidak bisa diartikan sebatas perang, apalagi berbuat kekerasan.
IDN Times mencoba menggali pemahaman jihad dari para santri melalui wawancara hari ini, Kamis (24/5). Alhasil, tidak ada satu pun dari lima santri yang diwawancarai memaknai jihad sebagai perang atau berbuat kerusakan. Ingin tahukan bagaimana santri memaknai jihad? Yuk baca selengkapnya di sini.