ilustrasi petugas COVID-19 memakai seragam hazmat (unsplash.com/Vladimir Fedotov)
Upaya pemerintah Jawa Barat dalam menangani pandemi COVID-19 memang tak perlu diragukan. Terbukti atas kerja keras dan koordinasi yang baik dari setiap pihak, Jabar berhasil menekan angka penyebaran COVID-19 yang cukup signifikan melalui kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil menyebutkan ada lima hal yang menjadi prinsip Jabar dalam menangani pandemi COVID-19. Lima hal tersebut adalah proaktif, transparan, ilmiah, inovatif, dan kolaboratif. Selain itu, Jabar juga memastikan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti tempat tidur pasien dan jumlah vaksin.
Status vaksinasi Jabar hampir mencapai 100 persen baik dosis pertama maupun kedua. Jabar juga akan terus menggencarkan vaksinasi untuk lansia dan penyandang disabilitas. Kendala yang dihadapi pada vaksinasi lansia adalah kurangnya literasi terkait vaksin COVID-19 sehingga banyak dari mereka yang belum divaksin karena masih termakan hoaks.
Sementara itu, vaksinasi untuk penyandang disabilitas sudah melebihi target yakni mencapai 101 persen. Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia mengatakan bahwa vaksinasi disabilitas ini merupakan tantangan besar mengingat kondisi disabilitas yang lebih rentan. Namun, dengan gencaran vaksinasi yang sudah melebihi target membuktikan keberhasilan Jawa Barat dalam menangani COVID-19 secara merata.
Sikap tanggap Jabar lainnya dalam menangani kasus COVID-19 yaitu meluncurkan aplikasi PIKOBAR atau Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Provinsi Jawa Barat yang dirilis pada 20 Maret 2020. Aplikasi ini menyediakan informasi terbaru yang transparan seputar perkembangan kasus COVID-19 di Jawa Barat. Selain itu ada pula layanan Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) yang merupakan kolaborasi antara Dinkes Jabar dengan Center of Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI).
Dengan memprioritaskan kesejahteraan warganya melalui pelayanan kesehatan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Jabar Juara. Semoga aksi cepat dan tanggap di atas dapat ditiru oleh pemerintah provinsi lainnya untuk menciptakan status kesehatan nasional yang lebih baik.