5 Tips untuk Millennial yang Ingin Berkarier di Dunia Politik
Jakarta, IDN Times - Generasi millennial diminta tak apatis terhadap dunia politik. Sebab, mereka merupakan elemen penting dalam menentukan bagaimana Indonesia pada 2045. Pembahasan itu tergambarkan saat sesi diskusi panel bertema 'The Comming of age of The Next Political Generation' dalam acara Indonesia Millennials Summit yang digelar di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (19/1).
Beberapa narasumber yang menjadi ikon politisi muda, hadir memberi banyak masukan bagi millennial agar melek politik. Sebut saja Prananda Paloh (Ketua Umum Garda Pemuda NasDem), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Ketua DPP Bidang Advokasi Perempuan Partai Gerindra), Dito Ariotedjo (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia dan DPP Partai Golkar), dan Banyu Biru Djarot (Ketua Umum Komunitas Banteng Muda).
1. Sara sempat membeberkan alasan kenapa terjun jadi politisi
Diskusi berlangsung menarik. Apalagi ketika moderator diskusi, Gita Lestari, menanyakan motivasi mereka masuk lingkaran politik. Penonton begitu penasaran. Mereka ingin tahu kenapa akhirnya keempat pembicara itu memutuskan masuk dan membangun Indonesia melalui jalur politik.
Pernyataan Sara cukup menarik. Menurut dia, harapan untuk perubahan ke arah lebih baik jadi landasan utama dirinya menjadi seorang politikus. Karena melalui sistem itulah perubahan cepat bisa dilakukan.
"Tahun 2013 saya mencoba berjuang dalam sistem. Saya terima tantangan walau dalam dunia yang sebelumnya tak saya suka. Sebab, ini bukan tentang kita suka atau tidak, tapi tentang kebutuhan membawa perubahan untuk bangsa," kata Sara, menjawab pertanyaan Gita.
Sebelum masuk dunia politik, Sara sempat menggeluti dunia seni. Ia juga dikenal aktif sebagai aktivis antiperdagangan manusia. Terbukti, ia mendirikan Yayasan Parinama Astha yang bergelut dalam memerangi perdaganangan manusia.