Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi protes di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) 📸: x/adhistraaR, Detik
Aksi protes di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) 📸: x/adhistraaR, Detik

Intinya sih...

  • Lebih dari 50% Gen Z ingin ada keterwakilan anak muda di pemerintahan

  • Hanya 39 Persen Gen Millenial yang mendukung anak muda di pemerintahan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 50 persen Gen Z di kota besar mendukung adanya kuota pemuda untuk duduk di kursi pemerintahan. Selain itu, terdapat pula 53 persen Gen Z di kota wilayah ingin ada keterwakilan anak muda dalam pemerintah.

Hal tersebut merupakan salah satu hasil survei yang dirilis IDN Research Institute dalam Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.

Berdasarkan survei tersebut, kuota pemuda di kursi pemerintahan tersebut diharapkan bisa memberi pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan karena pengambilan keputusan saat ini diklaom masih mengesampingkan suara anak muda.

1. Hanya 39 persen gen milenial yang mendukung anak muda di pemerintahan

Ilustrasi rapat DPR (IDN Times/Shemi)

Sementara, hanya terdapat 39 persen responden Gen Milenial yang mendukung ada keterwakilan anak muda dalam pemerintahan. Angka ini terbilang tinggi dan menandakan adanya keinginan agar ada kuota anak muda di pemerintahan.

Perbedaan dukungan anak muda oleh Gen Milenial tidak menggambarkan penolakan terhadap anak muda, melainkan agen Milenial cenderung untuk menghargai perkembangan kompetensi dan kredibilitas dari kinerja untuk mendapatkan kekuasaan.

2. Anak muda dorong representasi perempuan di pemerintahan

Diplomat perempuan Indonesia, Retno Marsudi. (X/@Kemlu_RI)

Gen Z dan Gen Milenial konsisten mendukung adanya keterwakilan perempuan dalam pemerintahan. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk keadilan dan inklusivitas.

"Inklusi bukan hanya tentang keterlibatan perempuan, tetapi juga tentang apakah kehadiran mereka (perempuan) mengubah agenda. Representasi ini harus mendobrak ketimpangan, bukan hanya memperindah kekuasaan," kata Writer & Gender Justice Advocate, Kalis Mardiasih, dalam laporan tersebut.

Diketahui, lada Mei 2025, hanya terdapat 13 persen perempuan dari total kabinet Presiden RI Prabowo Subianto. Bahkan posisi perempuan tersebut menurun dari masa kepemimpinan Presiden RI ke-7 Joko "Jokowi" Widodo.

Penurunan ini dinilai oleh anak muda sebagai sebuah janji politik yang tidak terpenuhi dan sistem pemerintahan yang enggan atau lambat untuk menerima perubahan.

3. Penelitian libatkan 1.500 responden

Ilustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Penelitian ini melibatkan 1.500 responden yang berasal dari 12 kota dan wilayah utama di Indonesia, di antaranya Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.

Profil Gen Millenial dalam penelitian tersebut terdapat 946 responden dengan rincian 52 persen perempuan dan 48 persen laki-laki. Sementara, tingkat pendidikan responden adalah 43 persen sarjana, 41 persen SMA, 9 persen Diploma dan sisanya adalah responden dengan tingkat pendidikan SMP dan SD.

Profil Gen Z dalam penelitian tersebut terdapat 903 responden, dengan rincian 55 persen perempuan dan sisanya adalah responden laki-laki. Sementara, 50 persen responden berada pada pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), lalu disusul sarjana atau sarjana terapan sebanyak 34 persen, dan sisanya merupakan responden dengan tingkat pendidikan Diploma, Sekolah Menegah Pertama (SMP), serta Sekolah Dasar (SD).

Penelitian tersebut dilakukan melalui survei kuantitatif dan wawancara kualitatif mendalam. Selain itu, melibatkan konten kreator, pemimpin produk, pendidik, dan pakar untuk memberi gambaran yang lebih luas dan mendalan terhadap anak muda.

Sementara, analisis juga dilihat berdasarkan variabel seperti status sosial ekonomi, latar belakang pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, serta apakah responden sudah menjadi orangtua.

IDN menggelar Indonesia Summit 2025, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema "Theme: Thriving Beyond Turbulence Celebrating Indonesia's 80 years of purpose, progress, and possibility". IS 2025 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.

IS 2025 diadakan pada 27 - 28 Agustus 2025 di Tribrata Dharmawansa, Jakarta. Dalam IS 2025, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.

Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN Media menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z, apa nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka. Survei dilakukan pada Februari sampai April 2025 dengan studi metode campuran yang melibatkan 1.500 responden, dibagi rata antara Milenial dan Gen Z.

Survei ini menjangkau responden di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.

Editorial Team