Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Sandiaga Uno berpelukan dengan Anies Baswedan di kantor Balai Kota) www.instagram.com/@sandiuno
(Sandiaga Uno berpelukan dengan Anies Baswedan di kantor Balai Kota) www.instagram.com/@sandiuno

Jakarta, IDN Times – Tak terasa sudah enam bulan berlalu sejak Sandiaga Uno membacakan surat pengunduran dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin 27 Agustus 2018. 

Kursi Wagub yang ditinggalkan Sandiaga kini masih tak bertuan. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang berhak menentukan calon-calon pengganti Sandiaga hingga kini belum merampungkan tugasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun hanya bisa pasrah menanti PKS dan Gerindra secara resmi mengajukan dua nama calon wakil gubernur untuk dipilih.

1.Surat resmi dua cawagub DKI masih menunggu Prabowo dan Munjani

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu DPP Partai Gerindra untuk membubuhkan tanda tangan. Sebab, surat itu baru bisa secara resmi diserahkan pada Anies jika sudah ditandatangani oleh delapan pimpinan PKS dan Gerindra wilayah Jakarta dan pusat. 

“Saat ini kami masih menunggu tanda tangan dari Pak Prabowo dan Pak Muzani selaku ketua umum dan sekjen DPP Partai Gerindra,” jelasnya beberapa waktu lalu.

2.Anies heran surat resmi nama cawagub DKI belum diberikan kepadanya

IDN Times/Margith Juita Damanik

Anies mengungkapkan bahwa ia telah mengetahui nama-nama cawagub DKI yang lolos uji kelayakan dan kepatutan. Namun, ia heran karena hingga saat ini belum menerima surat resmi dari PKS dan Gerindra.

"Belum ada, saya juga heran. Setahu saya di level provinsi sudah ditandatangani suratnya, namanya juga sudah sering disebut. Sekarang tinggal menunggu dari surat dari pusat sudah itu saya kan proses ke dewan," kata Anies usai meresmikan 3 JPO baru di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (28/2).

Anies mengaku sudah menyiapkan surat pengantar untuk diteruskan ke DPRD DKI Jakarta. Surat tersebut hanya tinggal mengisi nama dua cawagub yang diusulkan oleh PKS dan Gerindra.

"Surat pengantar dari gubernur untuk dewan sudah siap tinggal isi nama lalu kirim," katanya.

Jika surat tersebut sudah sampai ke tangan Anies, maka ia akan menyerahkannya kepada DPRD DKI Jakarta. DPRD DKI Jakarta kemudian akan memilih wagub melalui mekanisme pemungutan suara dalam rapat paripurna.

3. Alasan Gerindra soal tanda tangan Prabowo

Dok.IDN Times/Istimewa

Gerindra pun menyampaikan alasannya terkait tanda tangan Prabowo Subianto yang hingga kini belum juga tercantum dalam surat resmi terkait keputusan nama cawagub DKI yang akan diteruskan ke DPRD DKI Jakarta.

Gerindra beralasan, agenda kampanye Prabowo di luar kota yang membuat surat tersebut belum ditandatangani. Namun, dia menekankan sesampainya di Jakarta, sang ketum dan Sekjen Gerindra akan langsung membubuhkan tanda tangannya di surat pengajuan. 

"Mudah-mudahan sih ke Jakarta hari ini pulangnya. Pokoknya begitu sampai di Jakarta, pasti tanda tangan. Tadi sudah ditelepon juga," tutur Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik saat dikonfirmasi wartawan. 

Sementara itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani akan tanda tangan surat bersama dengan Prabowo. "(Tanda tangan) bareng Pak Prabowo. Kemarin saya telepon Pak Muzani, nunggu Pak Prabowo," kataTaufik.

Taufik belum bisa berjanji kapan surat cawagub DKI Jakarta diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun dia akan menyerahkan secepatnya setelah tanda tangan Prabowo dan Muzani didapat.

"Begitu selesai tanda tangan, diteruskan. Kalau kantornya Pak Anies lagi buka, ya, kita kasih," ujarnya. 

Berdasarkan jadwal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, pada Kamis (28/2) Prabowo sudah kembali dan beraktivitas di Jakarta. Apakah surat pengajuan tersebut telah ditandatangani Prabowo?

3.Pengamat nilai tidak ada itikad baik dari partai pengusung Anies-Sandiaga

IDN Times/Helmi Shemi

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menduga tidak ada itikad baik dari kedua partai pengusung Anies-Sandiaga untuk segera menyelesaikan kekosongan kursi wakil gubernur. Arya menduga proses ini tak akan selesai hingga Pemilu Presiden 2019 berlangsung.

“Saya kira ini akan diulur-ulur hingga Pilpres, ada indikasi ke sana,” jelas Arya.

Lebih lanjut, Arya mengatakan bahwa Anies seharusnya bisa 'memaksa' kedua partai pengusung untuk lebih cepat menyelesaikan proses pemilihan cawagub DKI.

“Enam bulan tanpa wakil gubernur itu sesuatu yang anomali,” ujarnya.

4.PKS dan Gerindra sudah tentukan dua nama cawagub untuk dipilih Anies

Instagram/@agungy

PKS mengumumkan dua nama cawagub pada 11 Februari 2019. Dua nama itu yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Agung dan Syaikhu dipilih berdasarkan hasil rekomendasi tim panelis.

"Dua nama yang akan disampaikan ke Gubernur nanti Insya Allah adalah Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu," ujar Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir.

Agung Yulianto adalah Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta sedangkan Syaikhu merupakan mantan Wakil Wali Kota Bekasi 2013-2018 dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Jabar 2018.

Editorial Team