Jakarta, IDN Times - Terhitung 30 Desember 2017, telah delapan tahun sejak Abdurrahman Wahid meninggalkan masyarakat Indonesia.
Sebagai tokoh pluralisme bangsa, masyarakat kehilangan sosok yang hangat disapa Gus Dur ini. Baik umat muslim maupun non-muslim di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ungkapan yang selaras juga disampaikan oleh Pendeta (Pdt) Martin Lukito Sinaga saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon.
"Saya kira, etnis non-Muslim juga kehilangan. Kita kehilangan seorang yang terbuka, cerdas dan menginginkan terjadinya dialog antar agama sekaligus saling 'memperkaya' satu sama lain," katanya pada Jumat (22/12).