ilustrasi pasien COVID-19 berhasil sembuh (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Para peneliti mengumpulkan data lewat kuesioner online pada 9–28 Januari 2021. Hasilnya, penelitian ini melibatkan 385 responden berusia 18–40 tahun, dan 36,9 persen merupakan tenaga kesehatan. Para responden dipastikan pernah terinfeksi SARS-CoV-2, telah sembuh lewat tes RT-PCR, dan menjalani isolasi lagi selama 14 hari.
Dari data yang didapat, mayoritas (57,1 persen) partisipan mengalami gejala COVID-19 ringan, yang kebanyakan ditangani dengan isolasi di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah selama rata-rata 1–2 minggu. Sebanyak 87 subjek harus menerima bantuan oksigen dan 146 partisipan menderita pneumonia lewat pindaian rontgen.
Para peneliti UI menemukan bahwa sebanyak 256 partisipan (66,5 persen) mengalami gejala COVID-19 persisten atau long COVID. Bahkan, sebanyak 16,8 persen dari seluruh subjek melaporkan long COVID lebih dari 3 bulan.
"Sebagian besar itu mengalami long COVID kurang dari 1 bulan sebanyak 139 pasien atau 54,3 persen. Mengalami long covid 1 sampai 6 bulan sekitar 110 pasien atau 43 persen. Bahkan ada yang mengalami lebih dari 6 bulan, 7 pasien atau 2,7 persen. Jadi memang bervariasi," kata Direktur Utama RSUP Persahabatan DR.dr. Agus Dwi Susanto.
Penelitian long COVID di Indonesia dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).