Selain itu, Jaringan Gusdurian mengajak pemuka agama mengambil kepemimpinan aktif dalam memperkuat tali persaudaraan sebangsa di antara kelompok-kelompok umat beragama. Terutama di tingkatan akar rumput, agar bahu-membahu menjaga bangsa ini tetap pada nilai-nilai keberagaman dalam persatuan.
"Jaringan Gusdurian meyakini bahwa bangsa Indonesia memiliki kearifan yang telah mengakar dan mengikat bangsa Indonesia selama ini yaitu nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan dan keberadaban, persatuan, permusyawaratan, serta keadilan sosial dalam Pancasila," ujar dia.
Akhir-akhir ini, kata Alissa, nilai-nilai ini terasa terkikis, dan masyarakat dikorbankan dengan banjir gagasan kebencian kepada kelompok yang berbeda.
"Baik mereka yang menjadi silent majority maupun pelaku tindak intoleransi, semuanya adalah korban paham yang mengajarkan kebencian dan permusuhan, yang telah mengebiri nilai-nilai kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman," ujar dia.