(Ilustrasi) (IDN Times/Sukma Shakti)
Dari hasil pengembangan dua tersangka yang ditangkap di Bitung, Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris lainnya pada Sabtu (4/5).
Dedi menerangkan, ketiga teroris itu ditangkap di tiga lokasi yang berbeda. Mereka adalah SL (34) yang ditangkap di Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V, Bahagia, Babelan, Bekasi sekitar pukul 04:34 WIB.
Kemudian AH (20) ditangkap di Jalan Keramat Kedongdong, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, sekitar pukul 08:49 WIB.
Dan yang ketiga adalah MC (28) ditangkap di Jalan Waringin, Gang 13 Nomor 27 RT 004 RW 004 Kelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal Timur, Jawa Tengah, sekitar pukul 14:30 WIB.
Teroris berinisial AH, kata Dedi, memiliki peran menyembunyikan SL yang ternyata masuk daftar pencarian orang (DPO). AH juga ikut membantu membuat bom triacetone triperoxide (TATP).
"(TATP) ini merupakan salah satu komponen jenis bom high eksplosif. Apabila digabung, dia hampir sama jenis bomnya ini dengan bom yang digunakan pada saat serangan bom di Surabaya di 3 Gereja maupun di Mapolerstabes Surabaya," terang Dedi.
Dari hasil penangkapan AH, Densus 88 menyita beberapa barang bukti seperti handphone serta beberapa barang bukti yang akan digunakan untuk merakit bom.
Kemudian tersangka MC, barang bukti yang disita seperti tas selempang, beberapa uang, dan foto-foto. MC kata Dedi juga termasuk ikut dalam membuat bom.