Jakarta, IDN Times - Menyambut peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) mengingatkan adanya ancaman serius terhadap keberlangsungan demokrasi dan kemanusiaan di Tanah Air. AKSI menilai, sendi-sendi Republik kini mengalami kerusakan yang mengarah pada “kemerosotan nasional”.
Menurut AKSI, hilangnya penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia, lemahnya penegakan supremasi hukum, dan tidak adanya perlakuan setara bagi setiap warga negara sebagai indikator kemunduran tersebut. Padahal, Indonesia pernah menjadi inspirasi dunia melalui Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Konferensi Asia Afrika 1955.
"Warga Indonesia mewarisi trauma dan mengalami depolitisasi akibat gagasan kebangsaan berhenti sebatas diskursus pembangunan dan stabilitas keamanan yang berbasis ultra-nasionalisme. Bahkan warga Indonesia juga mewarisi kesenjangan ekonomi akibat dominasi segelintir orang terkaya yang menguasai setara kekayaan 50 juta orang," ungkap AKSI dalam konferensi bersama Amnesty International Indonesia di Jakarta, Kamis (14/8/2025).