Setiap tahun, kata Kadir, diperkirakan 90 ribu anak meninggal akibat penyakit kanker. Angka kematiannya mencapai lebih dari 50 persen.
Menurut Kadir, tingginya angka kematian pada anak akibat kanker disebabkan ketidaktahuan orangtua terhadap gejala penyakit yang diderita sang anak. Biasanya mereka baru datang ke rumah sakit setelah memasuki stadium lanjut.
"Jadi sudah terjadi perambatan (kanker) ke mana-mana," ujar dia.
Kadir menyadari, ketidaktahuan orangtua disebabkan penyakit kanker pada anak sulit untuk diditeksi dan ditemukan. Seorang anak juga kerap tidak menyampaikan secara langsung apa yang dirasakan.
"Akibatnya, orangtua tidak dapat mendeteksi lebih awal karena anaknya tidak mengeluh. Oleh sebab itu, bila ada kecurigaan anak mengidap penyakit kanker, harap segera memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan pertolongan awal," imbau Kadir.