Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Aktivitas di Bandara Soekarno-Hatta. (dok. Angkasa Pura II)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan mencatat, saat ini sudah ada 12 kasus COVID-19 varian Omicron XBB di Indonesia, dua di antaranya adalah varian XBB.1.

"Dari 12 orang ini ada dua pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari Singapura, sementara 10 orang merupakan transmisi lokal," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/11/2022).

1. Pasien Omicron alami gejala ringan

Ilustrasi tempat isolasi (ANTARA FOTO/Seno)

Syahril mengatakan, 12 orang yang terkena Omicron ini tidak mengalami gejala yang berat sehingga melakukan isolasi mandiri.

"Jika memang dirawat pun hanya beberapa hari saja sampai sembuh," katanya.

2. Tingkat keparahan varian Omicron tidak berat

Ilustrasi Gejala Penyakit (Sakit Kepala) (IDN Times/Mardya Shakti)

Syahril mengungkapkan, karakteristik varian XBB ini tingkat keparahannya tidak terlalu berat dibanding varian COVID-19 sebelumnya, sehingga tingkat keterisian rumah sakit juga tidak tinggi.

"Ini jadi semangat kita, meski ada varian baru namun tingkat kegawatan tidak terlalu berat atau yang masuk rumah sakit tidak banyak, begitu pun yang meninggal" katanya.

3. Varian Omicron XBB picu kenaikan kasus COVID-19

Ilustrasi tes cepat COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Syahril mengatakan, munculnya kasus sub varian Omicron XBB ini memicu kenaikan kasus di 30 provinsi selama sepekan terakhir.

"Dalam satu minggu terakhir ini ada kenaikan kasus, tetapi masih di bawah 5 ribu atau dibandingkan (jumlah kasus) varian sebelumnya, begitu juga hospitalisasi dan kematian. Namun, kita tetap waspada, jangan panik karena varian baru ini tidak sedahsyat varian sebelumnya," imbuh Syahril.

Editorial Team