Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers PBNU terkait agenda Munas Alim Ulama (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut buka suara terkait dengan konflik warga Rempang, Batam dengan aparat keamanan. Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla mendorong pemerintah untuk mengedepankan musyawarah ketika berhadapan dengan masyarakat.

"Dalam pandangan PBNU, pesoalan Rempang-Galang merupakan masalah yang terkait pemanfaatan lahan untuk proyek pembangunan. Persoalan semacam ini terus berulang akibat kebijakan yang tidak partisipatoris, yang tidak melibatkan para pemangku kepentingan dalam proses perencanaan kebijakan hingga pelaksanaannya" ujar Ulil saat konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

1. Konflik Rempang semakin parah karena ada pola komunikasi yang kurang baik

Ribuan warga berunjuk rasa terkait rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang menjadi kawasan ekonomi baru di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (23/8/2023). (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Ulil mengatakan konflik Rempang semakin parah karena ada pola komunikasi yang kurang baik. Oleh karena itu, PBNU mendorong pemerintah mengedepankan komunikasi yang baik.

"PBNU mendorong pemerintah untuk segera memperbaiki pola-pola komunikasi dan segera menghadirkan solusi penyelesaian persoalan ini, dengan memastikan agar kelompok yang lemah (mustadh’afin) dipenuhi hak-haknya, serta diberikan afirmasi dan fasilitasi," ucap dia.

2. Pemerintah diminta yakinkan masyarakat kalau proyek BP Batam untuk kepentingan umum

Editorial Team

Tonton lebih seru di