Jakarta, IDN Times - Usai tragedi ledakan di masjid SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025), SETARA Institute menyoroti agenda program pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi kasus intoleran aktif sampai ekstremisme, melemah di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Sejauh ini agenda program pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi remaja yang terpapar (ekstremisme) cenderung melemah di pemerintahan Prabowo,” kata Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan, dikutip dari keterangan pers, Minggu (09/11/2025).
SETARA juga menyebut seharusnya program pencegahan antiekstremisme menjadi prioritas pemerintah.
