Aksi 212 jilid 1 pada 2 Desember 2016 (Facebook/Presiden Joko Widodo)
Kabid Infokom Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Faiz Rafdi mengatakan, tujuan kegiatan Munajat 212, yaitu selawat dan zikir untuk ukhuwah, kesatuan, dan keselamatan bangsa.
Menurut Faiz, hal itu berawal dari keprihatinan terhadap umat yang terpecah-belah akibat politik, serta sejumlah bencana alam seperti di Banten. Tujuan acara ini murni doa bersama tanpa tujuan politik, dan berupaya agar acara tersebut tidak disusupi muatan politik.
"Salah satu pencegahan nya, anggota atau ormas-ormas Islam yang kita undang sudah kita sampaikan bahwa tujuan nya selawat dan zikir bersama. Jadi, tidak ada muatan-muatan yang lain. Itu sudah kita tegaskan. Apakah nanti ada orang yang memanfaatkan, kita memang tidak antisipasi sejauh itu, karena umat yang hadir sangat banyak," tutur dia.
Selain itu, Faiz mengimbau, para peserta yang hadir untuk waspada terhadap pihak yang mencoba mengatasnamakan MUI. Ia mengaku, tidak tahu-menahu bila nantinya ada pihak yang mengatasnamakan atau memanfaatkan acara tersebut. Dia kembali menegaskan tujuan acara ini murni selawat dan zikir bersama.
"Seperti yang saya sampaikan, informasi resmi selalu dari MUI, ada logo MUI. Kalau di luar itu MUI tidak bertanggung jawab, termasuk penggalangan dana. Acara resmi selalu ada simbol ketua umum, sekretaris umum, di luar itu kita tidak bertanggung jawab," kata dia.
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sebelumnya mengajak simpatisannya datang ke Monas, untuk mengikuti doa bersama bertajuk Munajat 212. Seruan itu ia utarakan melalui rekaman video yang diunggah akun Front TV di saluran media sosial YouTube.
"Kepada seluruh eleman bangsa Indonesia, (mari) bersama-sama menyukseskan Malam Munajat 212 yang insyaallah akan digelar pada Kamis, 21 Februari 2019 malam,” kata Rizieq dalam unggahan video yang diunggah pada 13 Februari 2019.
Rizieq mengatakan, Munajat 212 digagas Lembaga Dakwah FPI bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta. Acara ini juga rencananya diikuti anggota majelis taklim se-Jabodetabek.
Berikut susunan agenda "Senandung Selawat dan Zikir Nasional, serta Do'a untuk Keselamatan Bangsa" :
16.00 : Jamaah Mendatangi Monumen Nasional
18.00-18.30 : Salat Maghrib Berjamaah
18.30-19.30 : Senandung Zikir
19.30-20.00 : Salat Isya Berjamaah
20.00-20.30 : Senandung Selawat Nabi
20.30-20.40 : Sambutan Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta
20.40-21.00 : Sambutan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
20.00-22.00 : Ceramah Agama Tabligh Akbar