IDN Times/Panji Galih Aksoro
Saat di sesi tanya jawab, Imam mengisahkan secara jujur bahwa ia menetapkan pilihan untuk masuk ke dunia filantropi dan meninggalkan dunia kedokteran gigi. Padahal, ketika kuliah, ia menempuh studi tersebut.
"Kata kunci yang saya pelajari ketika saya berada di Dompet Dhuafa, hidup adalah pilihan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya terinspirasi Bung Karno. Imam menjelaskan bahwa Bung Karno pernah berkata, orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhannya apabila belum mengabdi pada si miskin. Ternyata, ujar Imam, cerita tersebut juga tersimpan di dalam hadist.
"Ternyata hadist yang menceritakan, Tuhan menurut umatnya, wahai anak Adam, kenapa engkau tidak menengok aku di saat aku sakit. Bagaimana mungkin, kata anak Adam, aku menengok engkau sementara engkau Tuhan pencipta alam semesta. Pada saat engkau menolong dan mendatangi orang yang sedang sakit dan kau menjenguk dan engkau mendoakan, sesungguhnya engkau menemukan aku di sisinya. Wahai anak Adam, bagaimana engkau tidak memberikan Aku makan di saat Aku lapar. Bagaimana mungkin Tuhan sang pencipta alam semesta kelaparan. Sesungguhnya ketika engkau datang pada saat ada si miskin kelaparan dan engkau memberikan makan kepada si miskin, engkau menemukan Aku di sisinya," ujar Imam.
Dari situ lah Imam dengan berani menentukan pilihan untuk masuk ke bidang filantropi dan meninggalkan ambisinya yang lain.
"Jadi, saya langsung berpikir, ini dunia akhirat. Karena apa? Tidak akan mungkin mendampingi si miskin di saat sakit, mendampingi si miskin di saat lapar kalau tidak fokus. Ada kata-kata fokus, ada kata-kata pilihan hidup," tuturnya.
Bahkan, Imam bercerita bahwa ia harus berhenti membuka praktik sebagai dokter gigi untuk memilih bidang filantropi. Ia menegaskan, masuk ke bidang filantropi harus fokus.
"Saya sebagai dokter gigi yang sebelum gabung ke Dompet Dhuafa, saya dinas ke puskesmas, saya mengajar di beberapa kampus, saya coba ikuti dengan aktivitas masuk ke Dompet Dhuafa masih coba mengajar di beberapa kampus. Ternyata gak bisa, jadi saya harus memilih ketika di filantropis, karena beda," ujarnya.