Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tampak Wisma Atlet yang akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Jakarta, IDN Times - Wakil Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Puskesad) Brigjen TNI Agung H Hermawanto mengatakan aturan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 yang berlokasi di Wisma Atlet, tidak dibuat terlalu ketat. Hal itu demi kenyamanan pasien yang dirawat di sana. 

"Kami minta dan harap, kami karantina bukan yang strict seperti menahan pasien. Tapi kami mohon kita sama-sama melawan corona," kata Agung seperti disiarkan langsung oleh Kompas TV pada Jumat (27/3).

Ada banyak kelonggaran yang diberikan bagi pasien yang melakukan isolasi di sana. Apa saja?

1. Pasien boleh bawa keperluan pribadi hingga laptop

Ilustrasi work from home. (IDN Times/Arief Rahmat)

Agung mengatakan di RS Wisma Atlet, pasien boleh membawa keperluan pribadi mereka, termasuk laptop dan ponsel pintar. Bagi pasien yang sudah diisolasi namun belum membawa keperluan pribadi, maka bisa menghubungi keluarganya untuk mengantarkan.

"Bisa sampaikan ke keluarga untuk kirimkan misalnya laptop untuk bisa bekerja atau kirim pakaian atau kirim hal-hal yang bersifat pribadi sehingga pasien bisa nyaman dalam ruang perawatan," kata dia.

Keluarga pasien bisa mengirimkan barang ke tower 1 dan akan dibantu petugas untuk dikirim ke ruangan pasien yang bersangkutan.

2. Pasien bisa menonton televisi dan dilengkapi aksi wifi

RS Darurat Wisma Atlet untuk Penanganan COVID-19 (Dok. BUMN)

RS Wisma Atlet ini juga menggandeng Telkom untuk menyediakan jaringan WiFi. Agung memastikan jaringan WiFi di sana cukup kuat sehingga pasien bisa menonton televisi melalui laptop atau gadget lainnya.

"Ini bisa mengurangi kejenuhan. Kami tahu dengan isolasi atau karantina akan cukup buat kesepian," kata Agung. 

3. Pasien COVID-19 bisa berjalan-jalan di lorong

Suasana RS Darurat COVID-19 di Kemayoran (Youtube/Sekretariat Presiden)

Ketiga, Agung juga memastikan pasien bisa berjalan di lorong tempat mereka diisolasi. Bahkan kamar pasien tidak akan dikunci.

"Pasien boleh berjalan-jalan di lorong tersebut. Kami minta dan harap, kami karantina bukan yang strict seperti menahan pasien. Jangan khawatir di sini akan seperti terkungkung. Pasti terkungkung karena kita biasa di luar. Tapi, pasien bisa jalan keluar karena kami siapkan di masing-masing ruangan tersebut ada dispenser untuk minum," tutur dia menjelaskan. 

Editorial Team