IDN Times/Fitang Budhi Adhitia
Kehadiran Partai Gelora Indonesia di kancah politik Tanah Air mendapat respons beragam di masyarakat. Bahkan, ada yang menilai eksistensi partai ini tidak akan bertahan lama.
Menanggapi pandangan tersebut, Fahri hanya tersenyum. Ia tidak mau ambil pusing tentang pendapat banyak orang terhadap partai barunya.
"Ya gak apa-apa, orang gak perlu terlalu optimis dulu, yang penting kita kerja, kita bikin tahapan-tahapan yang perlahan-lahan berkembang,” ucap dia.
Fahri menilai, Bangsa Indonesia tengah dihadapkan pada sejumlah krisis, antara lain krisis gagasan, pola pikir, hingga kepemimpinan.
Dorongan kuat di akar rumput masyarakat, kata dia, semakin mengokohkan niatnya dan sejumlah inisiator Partai Gelora Indonesia, untuk bergegas mendirikan partai ini yang resmi dibentuk pada 28 Oktober 2019.
“Dan (mendirikan partai) itulah satu-satunya cara menawarkan ide kepada masyarakat kita, karena kan gak ada cara lain. Kita kan gak bisa berkuasa melalui kudeta lagi sekarang, kita kan harus bikin Parpol,” ucap Fahri.