Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Kevin Handoko

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR sekaligus Ketua fraksi PAN, Saleh Daulay, mengatakan pihaknya belum pernah mendapat informasi ada vaksin COVID-19 berbayar yang dijual oleh Kimia Farma. 

"Kami belum pernah mendengar secara langsung soal rencana penjualan vaksin melalui Kimia Farma," ujar Saleh Daulay, dalam keterangannya dikutip Senin (12/7/2021).

Saleh mengatakan DPR hanya mengetahui vaksin gotong royong diperuntukkan untukperusahaan, bukan untuk individu. 

"Kami baru mendengar hal ini dari media. Makanya, kami juga heran. Di group anggota komisi IX, hal ini sempat diperbincangkan dan dipertanyakan," ucap dia.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh. "Kami tahu (vaksin berbayar ini) dari media," katanya.

1. DPR ingin penjelasan dari pemerintah

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (28/1/2021) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Saleh Daulay mengatakan DPR ingin pemerintah memberikan penjelasan soal vaksin mandiri ini. Sebab, sambungnya, pelaksanaan vaksinasi yang digelar adalah gratis.

"Kalau dijual bebas seperti itu, apa nanti malah tidak akan terjadi komersialisasi? Bukankah vaksinasi itu semestinya gratis? Ini yang saya kira perlu diperjelas," kata Saleh.

Dia tidak merinci kapan Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin akan dipanggil. Saleh mengatakan DPR ingin mendapat penjelasan rinci soal vaksin berbayar ini, seperti bagaimana mekanismenya, siapa vaksinatornya, bagaimana memonitor pelaksanaan vaksin ini, dan lain-lain.

"Harus diakui bahwa KIPI masih selalu ada. Itu perlu diawasi dan dimonitor. Nah, apakah mekanisme pembelian vaksin di Kimia Farma ini juga akan dievaluasi dan diawasi? Bagaimana koordinasinya dengan komnas/komda KIPI?" ucap Saleh.

2. Kimia Farma siapkan 40 ribu dosis untuk vaksin berbayar

Editorial Team

Tonton lebih seru di