Madrid, IDN Times - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menyatakan, kekuatan agama untuk menggerakkan manusia pada hal-hal yang sifatnya abstrak. Sebut saja soal surga dan neraka yang secara fisik tidak diketahui. Di sisi lain, perubahan iklim yang secara nyata terjadi, belum mampu menggerakkan umat manusia secara masif untuk melakukan aksi mencegah pelepasan emisi gas rumah kaca (GRK).
Dengan demikian, agama berpotensi menggerakkan umat manusia untuk mengendalikan perubahan iklim. Hal itu dibuktikan melalui sejumlah aksi nyata di berbagai belahan dunia. Untuk itu, Yenny mengajak mengoptimalkan peran agama dan umatnya.
“Saya mengajak semua untuk hijrah melakukan tindakan untuk pengendalian perubahan iklim,” kata Yenny seusai menjadi pembicara di Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim COP 25 UNFCCC di Madrid, Spanyol, Senin (9/12).