Jakarta, IDN Times - Ahli epidemologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, meragukan validitas obat COVID-19 hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI.
Pandu menilai, penelitian itu telah melanggar sejumlah prosedur. Dia menduga, hasil penelitian tim riset Unair itu belum di-review oleh dunia akademis sesuai standar yang berlaku.
"Laporan risetnya belum sesuai kaidah standar laporan ilmiah untuk uji klinis," ujarnya dalam siaran tertulis, Selasa (18/9/2030).