Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat hadir di IDN HQ. (IDN Times/Fauzan)
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat hadir di IDN HQ. (IDN Times/Fauzan)

Intinya sih...

  • Gubernur Jawa Tengah klaim tidak ada komplain terkait jalan bolong selama mudik Lebaran 2025.
  • Pemprov Jawa Tengah genjot pembangunan jalan selama 15 hari demi memudahkan masyarakat yang akan mudik.

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengklaim tidak ada komplain yang dilayangkan oleh masyarakat di Jawa Tengah terkait jalan-jalan bolong selama pelaksanaan mudik Lebaran 2025. Ia mengakui, infrastruktur jalan memang menjadi salah satu program prioritas yang akan digenjot di awal kepemimpinannya.

Luthfi mengatakan, Pemprov Jawa Tengah menggenjot pembangunan jalan selama 15 hari demi memudahkan masyarakat yang akan mudik. Sebab, Jawa Tengah merupakan daerah sentra mudik.

“Bahwa sentralnya orang mudik tidak ada publik yang komplain yang mudik jalannya bolong, 15 hari saya genjot habis itu. Semuanya clear (beres) jalan,” kata Luthfi dalam program Ngobrol Seru by IDN Times, Jakarta, Rabu (16/4/2025).

1. Pembangunan jalan harus dilakukan secara serentak

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat hadir di IDN HQ. (IDN Times/Fauzan)

Luthfi mengaku telah rapat bersama 35 kepala daerah di 35 kabupaten/kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah ini. Dia menginginkan pembangunan jalan harus dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota dan tidak boleh dilakukan secara sepenggal-penggal.

Menurut dia, jalan merupakan infrastruktur yang sangat mendasar karena bisa meningkatkan konektivitas wilayah Jawa Tegah secara keseluruhan. Oleh sebab itu, dia menginginkan agar jalan baik jalan nasional provinsi hingga desa harus digenjot demi mempermudah pembangunan di Jateng.

“Tahun 2025 saya genjot infrastruktur harus bareng jadi kerja kita harus fokus tidak sedikit sedikit tapi tidak kelihatan, tapi dari mulai provinsi, kabupaten/kota sampai desa kita kerjanya fokus kita genjot infrastrukturnya, jalan baik jalan nasional provinsi, kabupaten/kota sampai desa harus clear,” kata dia.

2. Sekolah-sekolah rusak terus diperbaiki

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat hadir di IDN HQ. (IDN Times/Fauzan)

Selain itu, Luthfi juga mengatakan infrastruktur layanan dasar lain juga menjadi perhatian Pemprov Jateng di bawah kepempinannya. Salah satunya adalah perbaikan sarana dan prasaran pendidikan.

Dia mengatakan, tingkat kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 9,58 persen. Karena itu, pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk memutus rantai kemiskinan itu. Adapun, untuk meningkatkan pendidikan di Jawa Tengah, pihaknya terus berupaya untuk membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak.

“Provinsi punya kewajiban namanya SLTA SMA maka infrastruktur sekolah di kita ada 2.800 nggak ada lagi sekolah-sekolah yang rusak harus kita bangun, baik pembangunan kelas, kemudian sekolah-sekolah. Masyarakat betul-betul harus nyaman,” tutur dia.

3. Siapkan 8000 lulusan vokasi jadi lulusan siap pakai

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi memimpin rapat pengarahan pada semua pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Gedung Gradhika Bhakti Praja Pemprov Jateng, Senin (3/3/2025). (dok. Humas Pemprov Jateng)

Terakhir, Luthfi mengatakan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga masuk ke dalam prioritas dalam pembangunan di awal kepemimpinan. Meskipun tidak menetapkan 100 hari kerja, Luthfi mengaku terus mengoptimalkan pembangunan dalam semua aspek.

Luthfi menjelaskan, di Jawa Tengah terdapat 8.000 lulusan vokasi. Dia mengatakan, Pemprov Jateng terus bekerja sama dengan pemerintah pusat demi menyiapkan lapangan pekerjaan bagi 8.000 lulusan vokasi tersebut sehingga bisa menjadi lulusan yang siap pakai ketika masuk ke industri.

“Kita gandeng kementerian untuk memberikan program program sağ SDM di Jateng siap pakai di investasi yang kita lagi jualan,” ujar dia.

Editorial Team