Jakarta, IDN Times - Setelah ditinggal Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mulai membidik partai politik lain untuk dijadikan mitra koalisi, salah satunya dengan PDI Perjuangan. Demokrat terus menjalin komunikasi secara intens dengan partai berlambang banteng moncong putih. Apalagi Partai Demokrat merupakan parpol di parlemen yang memiliki 54 kursi.
"Demokrat kan bukan hanya (berkomunikasi) dengan Pak Prabowo saja dan Pak Ganjar. Tetapi, juga dengan seluruh partai. Demokrat kan memiliki program komunikasi politik restriksi itu. Jadi, semua masih berkomunikasi," ungkap Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOKK), Herman Khareon, di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (4/9/2023).
Ia pun tak menampik bahwa Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, sudah mulai kembali membuka komunikasi dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
"Ya, dengan berbagai pihak (Demokrat) sudah bertemu," tutur dia.
Dugaan Partai Demokrat akan lebih condong berkoalisi ke PDIP terlihat dalam pidato Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang pada Senin siang tadi sempat menyinggung nama Presiden pertama RI Sukarno. Namun, Herman tak menyampaikan secara lugas bahwa partai bintang mercy itu menargetkan untuk bisa bermitra dengan PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo.
"Kemungkinan-kemungkinan itu pasti ada, tapi kami serahkan bahwa keputusan untuk berkoalisi dengan siapa, bersama siapa ke Majelis Tinggi Partai Demokrat. Dalam waktu beberapa pekan ke depan barang kali ada keputusan yang juga nanti akan disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat," ujarnya.
Namun, bila Partai Demokrat lebih condong ke PDIP, maka dibutuhkan komunikasi antara Ketua MTP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Apakah komunikasi itu sudah mulai terbuka di antara keduanya?