Jakarta, IDN Times - Sejumlah massa Aliansi Keamanan Siber untuk Rakyat (Akamsi) menggelar demo di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi, Rabu (10/7/2024). Aksi tersebut buntut kegagalan pemerintah mengamankan data hingga Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 bobol.
Mereka memberikan sejumlah tuntutan salah satunya meminta Budi Arie mundur dari jabatan sebagai Menkominfo. Aliansi mengancam apabila tuntutan diabaikan maka kantor Kominfo akan dipenuhi dengan kloset.
"Apabila tuntutan-tuntutan tidak dipenuhi, maka akan lebih banyak WC umum menghiasi pelataran Kantor Kominfo," ujar seorang orator.
Massa yang terdiri dari perwakilan sejumlah kelompok yakni SAFEnet, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), LBH Pers, Indonesian Corruption Watch (ICW), LBH Pers, Lokataru dan beberapa kelompok ini menuntut:
1. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi harus bertanggung jawab at bobolnya PDNS 2 dengan MENGUNDURKAN DIRI.
2. Memberikan notifikasi kepada publik soal data-data pribadi yang terungkap, terma kapan dan bagaimana serangan itu terjadi.
3. Memastikan proses investigasi secara akuntabel, transparan, menyeluruh, tuntas, dipublikasikan secara berkala sehingga publik menerima informasi yang akurat.
4. Memberikan ganti rugi kepada warga yang terdampak oleh bobolnya PDNS 2.
5. Mengakhiri pembatasan dan pemblokiran informasi serta represi digital lainnya terkait pelanggaran hak asasi manusia di Papua.
6. Memastikan independensi Lembaga Pengawas Perlindungan Data Pribadi.
7. Membahas kembali RUU KKS (Keamanan dan Ketahanan Siber) dengan menjamin pelibatan secara bermakna masyarakat sipil.