ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)
Terkait kuantitas dan kapan vaksin akan tiba di Tanah Air, Menlu Retno menyampaikan bahwa tim perwakilan Indonesia masih berdiskusi di Genewa, Swiss di mana kantor pusat Badan Kesehatan Dunia (WHO) berada. Tapi Retno sempat mengatakan bahwa pihak COVAX sempat menjanjikan vaksin dapat dikirimkan sekitar kuartal kedua tahun ini.
“Jenis vaksin, besaran, dan waktu delivery (pengiriman) saat ini masih akan terus dibahas di Genewa melalui Joint Allocation Task Force yang akan melakukan pertemuan menjelang akhir Januari,” ujar alumni Universitas Gadjah Mada itu.
COVAX merupakan sebuah inisiatif yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). Tujuan utama dari dibentuknya aliansi ini adalah untuk memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19 untuk negara-negara miskin.
Aliansi ini diluncurkan pada bulan April oleh WHO, Komisi Eropa, dan Prancis sebagai tanggapan atas pandemik COVID-19. “Menyatukan pemerintah, organisasi kesehatan global, produsen, ilmuwan, sektor swasta, masyarakat sipil, dan filantropi, dengan tujuan menyediakan akses inovatif dan setara ke diagnostik, perawatan, dan vaksin COVID-19,” jelas GAVI di situs resminya.