Jakarta, IDN Times - Puluhan warga dari berbagai desa serta aktivis dari Greenpeace menggelar upacara bendera dan membentangkan kain merah berukuran besar bertuliskan "Indonesia is not for sale, Merdeka!" di Jembatan Pulau Balang.
Aksi ini diikuti parade perahu kayu yang membawa spanduk dengan pesan-pesan kritis seperti "Selamatkan Teluk Balikpapan" dan "Tanah untuk Rakyat."
Gerakan ini nampak berbeda dari perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang meriah di Ibu Kota Nusantara (IKN), warga Penajam Paser Utara dan organisasi masyarakat sipil menggelar aksi untuk menyuarakan keresahan terkait kerusakan lingkungan dan pelemahan demokrasi.
Ketua Tim Kampanye Greenpeace Indonesia, Arie Rompas mengatakan, pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah menjauhkan Indonesia dari cita-cita kemerdekaan.
Menurutnya, proyek IKN tidak hanya mengabaikan hak masyarakat adat tetapi juga memberikan peluang besar bagi oligarki untuk menguasai lahan hingga 190 tahun.
“Permintaan maaf Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan kemarin tidak ada artinya setelah satu dekade pemerintahannya membawa Indonesia makin jauh dari cita-cita kemerdekaan. Di akhir masa jabatannya Jokowi mewariskan berbagai masalah ketidakadilan. IKN yang dia banggakan nyatanya merupakan proyek serampangan dan ugal-ugalan yang merampas hak-hak masyarakat adat dan lokal, tapi memberikan karpet merah untuk oligarki," kata dia dalam keterangan persnya, Sabtu (17/8/2024)