Alasan Adegan Bopong Tak Disiarkan di Rekonstruksi Kematian Brigadir J

Jakarta, IDN Times - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengungkapkan reka adegan yang hilang dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8/2022) lalu. Dia mengatakan, pada 4 Juli 2022, ada keterangan bahwa Putri Candrawathi dibopong saat di Magelang, Jawa Tengah.
“Yang dibopong itu adalah reka adegan yang terjadi di tanggal 4 bukan 7. Tetapi itu memiliki satu rangkaian perstiwa yang juga penting (untuk didalami),” tutur dia kepada wartawan, di Komnas HAM, Kamis (1/9/2022).
Dia menerangkan, pada 7 Juli 2022, Brigadir J mendapatkan ancaman pembunuhan. Lalu saat pulang ke Jakarta sehari setelahnya, tepatnya 8 Juli 2022, dia dieksekusi.
“Pertama kali memang tanggal 7 malam dia diancam dibunuh, terus pulang tanggal 8, lalu meninggal. Makanya dari awal Komnas HAM heran ‘loh kok ada ancaman enggak sampai 24 jam terus dia meninggal’,” terangnya.
Selain Brigadir J, ancaman juga terjadi pada keluarganya di Jambi. Salah satunya adalah peretasan pada ponsel milik keluarga.
“Di Jambi juga kami tanyakan ancaman itu dengan cukup dalam, termasuk hacking terhadap keluarga Yosua termasuk di awal proses itu menurut teman-temannya pengacara Yosua itu mendapat ancaman dan menjadi atensi kami,” ungkap dia.