Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mardya Sakti)

Jakarta, IDN Times -  Ekosistem media sosial dirasa belum berpihak pada korban kekerasan berbasis gender online (KBGO). Manajer Program Media & Keberagaman Remotivi, Bhenageerushtia, mengatakan platform media sosial seharusnya memiliki mekanisme pelaporan yang memudahkan dan berpihak pada korban, serta tanggap dalam penanganan KBGO, utamanya pada penyebaran konten intim non-konsensual.  

“Kasus yang sering mendapat perhatian publik dan media sering kali figur publik. Akan tetapi, banyak kasus yang ditangani oleh organisasi penyedia bantuan dan tidak mendapatkan perhatian publik. Pada akhirnya, orang yang mengalami KGBO mencari keadilan melalui jalur viral, seperti kasus revenge porn yang terjadi di Pandeglang," kata dia dalam konferensi pers daring, Selasa (19/12/2023).

1. Perlu dilihat secara sistemik dan diselesaikan menyeluruh

Ilustrasi Instagram (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Bhena juga mengatakan, korban kerap mengalami hambatan ketika kasus masuk ke mekanisme peradilan di Indonesia dan oleh platform media sosial atau PSE (penyelenggara sistem elektronik). 

"Oleh karena itu, kekerasan berbasis gender online perlu dilihat sebagai sesuatu yang sistemik dan perlu diselesaikan dari beragam aspek secara menyeluruh dan komprehensif," ujar dia.

2. Ada peningkatan kasus KGBO

Editorial Team

Tonton lebih seru di