Jakarta, IDN Times - Memperingati Hari Perempuan Internasional (IWD), Aliansi Perempuan Indonesia menyebut, penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat era Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan semakin sulit diselesaikan.
Aliansi Perempuan Indonesia yang diikuti 34 organisasi perempuan, lembaga badan hukum, hingga pers mahasiswa tersebut, menilai perempuan korban pelanggaran HAM berat hanya memiliki sedikit harapan.
"Harapan itu purna kala Jokowi melantik Wiranto menjadi Menko Polhukam. Pernah mereka bertemu langsung dengan Presiden Jokowi pada 31 Mei 2018, menyerahkan draf penyelidikan dan hanya kembali menerima janji," ujar Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Mike Verawati, di Gedung Yayasan Lembaga Badan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Menurut mereka, unggulnya suara Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024, menandakan semakin terjalnya keadilan bagi korban HAM.
"Ini menandakan jika Presiden Jokowi tidak memiliki komitmen untuk menyelesaikan HAM berat di Indonesia," kata Mike.