Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, sempat dijuluki "panglima pembangunan" di era pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Hal itu lantaran kementeriannya bisa memenuhi hampir semua target pembangunan ambisius Jokowi dalam kurun waktu empat tahun. Julukan itu seolah sempat akan semakin sempurna lantaran tidak ada satu pun dari proyek yang mereka laksanakan terindikasi korupsi.
Namun, itu semua runtuh ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi senyap pada Jumat (28/12) sore. Dari OTT tersebut, KPK mengamankan 20 orang. Semua orang tersebut sudah dibawa ke Gedung KPK untuk dimintai keterangan.
Lembaga antirasuah menyebut OTT itu dilakukan terkait proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Basuki sendiri mendapatkan informasi tersebut ketika baru turun dari pesawat. Ia kemudian langsung menghubungi Inspektur Jenderal Kementerian PUPR.
Basuki mengaku sedih sekaligus terkejut saat tahu anak buahnya diciduk oleh penyidik KPK. Ia merasa amanah yang diembankan ke dirinya merasa tercoreng dengan adanya praktik korupsi di Kementerian PUPR.
"Hari ini, kami dikejutkan kegiatan yang sangat membuat kami sedih. Ini benar-benar mengagetkan kami. Kami sudah diamanahi melaksanakan pembangunan infrastruktur sebaik-baiknya. Ternyata ada anggota kami yang melaksanakan itu," ujar Basuki pada Jumat malam ketika memberikan keterangan pers di kantor Kementerian PUPR.
Lalu, apa saja informasi yang sudah diketahui oleh Basuki sejauh ini?