Jakarta, IDN Times - Peristiwa penembakan dan kekerasan yang terjadi di Papua baru-baru ini bukanlah peristiwa yang pertama kali, melainkan sudah berulang kali terjadi. Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, peristiwa ini terus terjadi karena tidak adanya pendekatan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Yang penting itu, barang siapa yang melakukan perbuatan apa, terhadap siapa, kapan, dimana, apa buktinya? Siapa yang menembak, dengan cara apa, maka harus dihadapkan dengan pengadilan. Melakukan seluruh metode penyelidikan dan penyidikan yang bersifat ilmiah," ujar Usman.
Ia juga menambahkan bahwa Amnesty sering kali mengingatkan kepada pemerintah mengenai hal itu, namun tidak satupun yang dibawa ke pengadilan.
"Amnesty berkali-kali mengingatkan. Laporan Amnesty tahun 2018 dimana terdapat 69 kasus pembunuhan di luar hukum di Papua, tidak satupun yang dibawa ke pengadilan," tambah Usman.