Hasil Survei Wahana Visi: 42,6 persen Anak Rindu Kembali Sekolah
Penilaian melibatkan 943 anak di 35 kabupaten/kota
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Yayasan sosial kemanusiaan Wahana Visi Indonesia, memaparkan sejumlah dampak aspek kehidupan anak akibat pandemik COVID-19 di berbagai daerah di Tanah Air.
"Hasil penilaian cepat ini mengkaji pendidikan, perlindungan anak, akses layanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar akan makanan bergizi saat pandemik," ujar Program Quality and Accountability Manager Wahana Visi Indonesia Cahyo Prihadi dalam webinar yang dilakukan secara daring, Kamis (2/7).
Baca Juga: Cegah Virus Corona, Pemerintah Siap Tes COVID-19 di Sekolah-Sekolah
1. 30 persen anak yang memiliki akses mengikuti program belajar dari rumah
Cahyo mengatakan, studi ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan 12 sampai 18 Mei.
Penilaian ini melibatkan 900 rumah tangga dari kalangan menengah ke bawah dengan responden 943 anak di 251 desa di 35 kabupaten/kota di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
Cahyo mengungkapkan hasil penilaian cepat di bidang pendidikan, penutupan sekolah selama masa pandemi memang memaksa anak untuk belajar dari rumah. Namun kenyataannya, hanya 68 persen anak yang mempunyai akses program belajar dari rumah
"Selebihnya kesulitan mendapatkan akses karena diliburkan, kurangnya arahan maupun minimnya fasilitas. Hanya sekitar 30 persen anak yang memiliki akses untuk mengikuti program belajar dari rumah secara daring melalui berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Meet, atau WhatsApp," ujarnya
Baca Juga: Minat Seragam Sekolah Turun, Pedagang Bikin Brosur Promosi ke Sekolah