Heboh Varian Kristen Muhammadiyah, Begini Sejarah Singkat Muhammadiyah
Muhammadiyah berdiri pada 18 November 1912
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Publik dihebohkan dengan hasil penelitian Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tentang adanya 'varian' Kristen Muhammadiyah atau KrisMuha. Hasil penelitian varian itu kemudian disusun dalam buku berjudul 'Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan'.
Penelitian tersebut dilakukan di tiga kota yakni Ende, Serui, dan Putussibau, di mana banyak siswa Kristen/Katolik belajar di sekolah Muhammadiyah.
Organisasi Islam Muhammadiyah berdiri di Yogyakarta pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 menurut kalender Masehi. Muhammadiyah didirikan Muhammad Darwis atau Kiai Haji Ahmad Dahlan.
Dilansir dari laman resminya, kata "Muhammadiyah" memiliki arti "pengikut Nabi Muhammad SAW". Kelahiran Muhammadiyah bermula saat Kiai Dahlan pulang menunaikan ibadah haji dari Tanah Suci pada tahun 1903.
Kiai Dahlan melihat masyarakat hidup penuh maksiat dan syirik, sehingga mulai menyemaikan benih pembaruan untuk membersihkan akidah Islam dari segala macam hal-hal yang bertentangan dengan ajaran. Berikut sejarah Muhammadiyah Indonesia yang harus kamu tahu.
Baca Juga: Muhammadiyah Minta Kadernya Jadi Pendekar, Apa Itu?
1. KH Ahmad Dahlan ingin memberikan pembaharuan melalui pendidikan Islam
Langkah pembaruan Kiai Dahlan yakni merintis pendidikan modern yang memadukan pelajaran agama dan umum. Menurut Kuntowijoyo, gagasan pendidikan yang dipelopori Kiai Dahlan merupakan pembaruan karena mampu mengintegrasikan aspek iman dan kemajuan.
Gagasan tersebut diharapkan menghasilkan sosok generasi muslim terpelajar yang mampu hidup di zaman modern tanpa terpecah kepribadiannya.
"Lembaga pendidikan Islam modern bahkan menjadi ciri utama kelahiran dan perkembangan Muhammadiyah, yang membedakannya dari lembaga pondok pesantren kala itu. Pendidikan Islam modern itulah yang di belakang hari diadopsi dan menjadi lembaga pendidikan umat Islam secara umum," tulis Kuntowijoyo.